Peternakan Ayam Petelur Diduga Cemari Lingkungan, Warga Tanggamus Resah Akibat Bau Busuk

TANGGAMUS, Lintas Media – Keberadaan peternakan ayam petelur di Tanggamus, Lampung, menuai keluhan dari warga sekitar. Diduga, peternakan tersebut menimbulkan polusi berupa bau busuk yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat. Warga yang tinggal dalam radius sekitar 500 meter dari peternakan merasa resah karena bau tidak sedap tersebut semakin parah saat musim hujan atau angin kencang.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak selain berharap ada solusi untuk mengatasi masalah polusi bau ini. Warga khawatir, saat pembongkaran ayam, lalat akan menyebar dan menyebabkan berbagai penyakit.

Peternakan ayam petelur ini tergolong besar, dengan populasi mencapai sekitar 60.000 ekor ayam. Peternakan ini juga diketahui telah bekerja sama dengan PT tertentu, yang mengindikasikan omzet atau hasil panen yang cukup besar.

Warga berharap dinas atau instansi terkait dapat memberikan solusi terbaik agar polusi bau tidak lagi mengganggu lingkungan masyarakat sekitar. Mereka meminta pemerintah dan dinas terkait untuk segera turun langsung memonitor kondisi di lapangan dan melihat fakta yang ada.

Saat awak media mendatangi lokasi peternakan, dari jarak sekitar 500 meter pun sudah tercium bau busuk yang menyengat. Hal ini membuktikan bahwa keluhan warga bukan isapan jempol belaka.

Awak media mencoba mendatangi lokasi peternakan ayam petelur untuk bersilaturahmi dan mengonfirmasi langsung kepada pemilik usaha. Namun, pemilik usaha, Hendy, sedang tidak berada di lokasi. Salah seorang yang mengaku sebagai sepupu Hendy, bernama Ady, menyampaikan bahwa ia hanya bertugas menjaga peternakan dan mempersilakan awak media untuk menyampaikan salam kepada Hendy.

Keberadaan peternakan ayam petelur ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah. Namun, dampak negatif berupa polusi bau yang ditimbulkan tidak boleh diabaikan. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini, sehingga tercipta keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan kesehatan lingkungan.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Tanggamus. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera turun tangan untuk mencari solusi terbaik agar peternakan ayam petelur tetap dapat beroperasi tanpa mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga sekitar. (TIM)