Proyek Bronjong 200 Meter di Pekon Tanjung Agung, Lindungi Warga dari Banjir

TANGGAMUS, LINTAS MEDIA – Proyek pembangunan bronjong di Sungai Way Manak, Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, telah rampung. Proyek sepanjang 200 meter dengan ketinggian sekitar 5 meter ini dikerjakan oleh CV. Baragalu Sentosa dan melibatkan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja harian lepas.

Pengerjaan proyek ini disambut antusias oleh warga Pekon Tanjung Agung. Mereka bekerja dengan semangat tinggi, bahkan rela lembur hingga malam hari demi memastikan kualitas dan kekuatan bronjong. Pengisian batu dalam kawat bronjong dilakukan secara manual dengan alat bodem, sehingga menghasilkan susunan yang rapat dan rapi.

Salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah provinsi Bina Marga atas bantuan bronjong ini. Ia mengatakan bahwa warga yang tinggal di dekat sungai sangat khawatir akan terjadinya banjir bandang jika sungai tidak dilindungi dengan bronjong.

Kepala Pekon Tanjung Agung, Rahmat, juga menyampaikan apresiasinya atas proyek ini. Ia berharap agar proyek ini dapat dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang tertera dalam Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).

Proyek bronjong ini tidak hanya melindungi warga dari banjir, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Dengan melibatkan warga sebagai tenaga kerja, proyek ini memberikan penghasilan tambahan bagi mereka.

Selain itu, proyek ini juga menjadi ajang gotong royong dan mempererat tali persaudaraan antar warga Pekon Babakan. Mereka bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu melindungi desa mereka dari bencana banjir.

Dengan rampungnya proyek bronjong ini, warga Pekon Tanjung Agung dapat bernapas lega. Mereka tidak perlu lagi khawatir akan ancaman banjir bandang yang selama ini menghantui mereka.

Proyek bronjong ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari bencana alam. Diharapkan, proyek serupa dapat terus dilaksanakan di daerah-daerah lain yang rawan bencana. (Zainal A)